Gentosan merupakan kegiatan solidaritas untuk saling bertukar barang yang masih layak pakai. Nama Gentosan diambil dari bahasa Jawa yang berarti bergantian. Sesuai dengan namanya, moto dari kegiatan ini adalah nggentosaken barang kagem ngrembakaaken raos pasederekan wonten mongso pandemi. Artinya kurang lebih seperti ini, menukarkan barang untuk menyuburkan (memupuk) rasa persaudaraan di masa pandemi.
Kegiatan ini diinisiasi oleh seorang ibu dari 3 orang anak, Erni Ika Nurhayati. Beliau adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan RI. Gentosan pada awalnya terinspirasi dari Joli Jolan saat dia berkunjung ke Solo. Karena merasa tertarik dengan konsep Joli Jolan, beliau pun berupaya menerapkannya di Yogyakarta dengan memanfaatkan halaman rumahnya di Jalan Sawit Sari II Kusumanegara.
“Terpikir setelah main ke Joli Jolan saat ada acara kerja sama beberapa waktu lalu. Daripada direncanakan terus lebih baik langsung dimulai saja,” kata beliau.
Melalui Gentosan, masyarakat dapat memberikan barang yang masih layak pakai untuk ditukarkan dengan barang lainnya. Barang yang dapat diberikan pun beragam, mulai dari buku, mainan, boneka, peralatan sekolah, peralatan rumah tangga, peralatan ibadah, barang elektronik, sembako, pakaian, dan sebagainya. Syarat utama barang yang dapat ditukarkan adalah barang-barang tersebut sudah dicuci bersih terlebih dahulu.
Dalam sehari masyarakat hanya diperbolehkan melakukan 1 kali penukaran dengan maksimal pengambilan barang sebanyak 3 buah. Pembatasan ini dilakukan guna meminimalkan risiko pengambilan barang yang berlebihan. Erni berharap kegiatan ini dapat bertahan dan semakin dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat Yogyakarta. Beliau juga berharap ke depannya beliau bertemu dengan orang-orang sefrekuensi yang dapat bersama-sama mengembangkan gerakan saling berbagi ini.

